Saturday, 30 April 2011

Sidaguri (Sida rhombifolia L.)

Nama lain: Guri, saliguri (Sumatera); sadagori, otok-otok, taghuri, sidagori (Jawa); kahindu, dikira (Nusa Tenggara); hutu gamo, bitumu, digo, sosapu (Maluku).
Sidaguri tumbuh liar di tepi jalan, halaman berumput, hutan, ladang, dan di tempat-tempat baik dengan sinar matahari cerah maupun sedikit terlindung. Bunga Sidaguri yang berwarna kuning cerah cukup unik, ia keluar dari ketiak daun, mekar sekitar pukul 12 siang, dan layu sekitar tiga jam kemudian. Akar dan kulit sidaguri kuat dan biasa dipakai untuk pembuatan tali. Sidaguri dapat diperbanyak dengan cara menanam biji ataupun dengan stek batang.
Tanaman sidaguri rasanya manis dan pedas, dengan sifat herbanya yang sejuk. Adapun Sidaguri berkhasiat sebagai antiradang, penghilang nyeri (analgesik), peluruh kencing (diuretik), peluruh haid, dan pelembut kulit. Akarnya yang manis dan bersifat sejuk, dapat merangsang enzim pencernaan, mempercepat pematangan bisul, dan dapat berfungsi juga sebagai antiradang.
Seluruh bagian tumbuhan di atas tanah dan akar Sidaguri dapat digunakan sebagai obat. Berikut ini ialah beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan herba Sidaguri:
Influenza, demam, radang amandel (tonsilitis), difteri, TBC kelenjar (scrofuloderma), radang usus (enteritis), disentri, sakit kuning (jaundice), malaria, batu saluran kencing, sakit lambung, wasir berdarah, muntah darah, terlambat haid, dan cacingan.
Akar Sidaguri dapat digunakan untuk mengatasi:
Influenza, sesak napas (asma bronkhiale), disentri, sakit kuning, rematik gout, sakit gigi, sariawan, digigit serangga berbisa, kurang nafsu makan, susah buang air besar (sembelit), terlambat haid, dan bisul yang tak kunjung sembuh.
Sedangkan bunganya dapat digunakan untuk obat luar pada bagian tubuh yang terkena gigitan serangga.

Pemanfaatan:
Rebus herba kering (15--30 g) atau herba segar (30--60 g), lalu minum airnya. Jika menggunakan akar, dosisnya 10-15 g, atau menggunakan takaran besar sebanyak 30--60 g, rebus, Ialu minum airnya.
Untuk pemakaian luar, tempelkan herba segar atau akar yang telah digiling halus ke bagian tubuh yang sakit, seperti bisul, koreng, TBC kelenjar, atau gigitan ular. Selain itu, bisa juga direbus, gunakan airnya untuk mencuci ekzema pada kantung buah zakar atau untuk mandi pada cacar air.
Berikut ini ialah contoh pemanfaatan Sidaguri:
1. Rematik
Rebus herba sidaguri kering (30 g) dengan tiga getas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan,minum sehari dua kali, masing-masing setengah gelas.
Cuci akar sidaguri kering (30 g), lalu iris tipistipis. Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sehari dua kali, masing-masing setengah gelas.
2. Bisul kronis
Untuk obat yang diminum, iris tipis batang dan akar sidaguri kering (60 g). Tambahkan gula merah (30 g) dan air matang secukupnya sampai simplisia terendam seluruhnya, lalu tim. Setelah dingin, minum airnya sekaligus.
Untuk obat luar, cuci lima jari akar sidaguri, lalu tumbuk halus. Tambahkan air garam secukupnya sambil diremas. Gunakan ramuan ini untuk menurap bisul, lalu balut. Lakukan dua kali sehari.
3. Kulit gatal, kurap pada kepala
Cuci daun sidaguri segar secukupnya, lalu tumbuk halus. Tambahkan minyak kelapa, lalu aduk sampai merata. Oleskan pada kulit yang gatal atau kurap. Ulang sehari tiga kali, sampai sembuh.
4. Terlambat haid
Cuci akar sidaguri (30 g), lalu cincang halus. Tambahkan daging (30 g), lalu rebus. Setelah dingin, minum airnya dan makan dagingnya. Lakukan selama beberapa hari.
5. Cacing keremi
Cuci daun sidaguri segar (setengah genggam), lalu giling sampai halus. Tambahkan tiga perempat cangkir air matang dan sedikit garam, lalu peras dengan kain. Minum air saringannya sekaligus. Lakukan dua kali sehari.
6. Sesak napas (asma)
Potong tipis akar sidaguri (60 g), tambahkan gula pasir (30 g), lalu rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sehari dua kali, masing-masing setengah gelas.
7. Perut mulas
Kunyah akar sidaguri dan jahe secukupnya, lalu telan airnya.       .
8. Sakit gigi
Kunyah akar sidaguri secukupnya dengan gigi yang sakit.
9. Luka berdarah
Cuci akar sidaguri segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan pada luka yang berdarah, lalu balut.

Catatan khusus untuk herba Sidaguri ialah wanita hamil dilarang menggunakan tumbuhan obat ini.

Produk HPA yang memiliki khasiat dan kandungan Sidaguri ialah SidaRic yang berkhasiat untuk asam urat, sakit sendi, rematik, dan gout.

Alang-alang (Imperata cylindrica)

Nama Lain: Naleueng lakoe (Aceh); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias); Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Eurih (Sunda); Alang-alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (BaIi); Kii, Rii (FIores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon).
Tumbuhan alang-alang atau ilalang lebih banyak kita kenal sebagai tanaman pengganggu, namun ternyata ilalang banyak manfaatnya dan dapat menjadi tanaman obat herbal. Ilalang ialah tanaman yang sering dijumpai di area terbuka seperti lahan pertanian, perladangan, tepi sungai, rawa, dan taman atau perkebunan. Tanaman ini biasanya tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2.700 meter dari permukaan laut. Perkembangannya sangat cepat, karena daya produksinya – baik secara generatif maupun vegetatif – amat efisien.
Bagian tanaman alang-alang yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional ialah rimpang. Setiap saat rimpang atau akar ilalang dipanen dari tumbuhan yang telah matang, rimpang yang baik akan berwarna pucat, serta berasa manis dan sejuk.
Menurut Profesor Hembing, ahli pengobatan tradisional, rimpang ilalang memiliki khasiat obat untuk berbagai gangguan kesehatan, seperti: batu ginjal, infeksi ginjal, kencing batu, batu empedu, buang air kecil tidak lancar, kencing nanah, kencing darah, prostat, keputihan, batuk, batuk darah, mimisan, pendarahan pada wanita, demam, campak, radang hati, hepatitis, tekanan darah tinggi dan syaraf, asma, radang paru-paru, gangguan pencernaan, diare, dll.
Hasil penelitian tentang tanaman ini menyebutkan bahwa alang-alang bersifat antipiretik (menurunkan panas), diuretik (peluruh air seni), hemostatik (menghentikan pendarahan), dan menghilangkan haus. Alang-alang memiliki sifat manis dan sejuk.
Dengan sifat diuretik yang melancarkan air kencing, alang-alang bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit radang ginjal akut, menurunkan tekanan darah dan bertindak sebagai obat batuk. Uji klinik menunjukkan ekstrak akar alang-alang dengan dosis 250-300 g, 2 kali pagi dan sore dapat menyembuhkan 27 kasus dari 30 penderita nefritis akut (peradangan ginjal). Pada nefritis kronis, herba alang-alang dapat mengurangi edema dan menurunkan tekanan darah. Sifat diuretik, yang mengeluarkan cairan tubuh tak berguna ini, juga bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah yang cenderung tinggi.
Sifat hemostatik pada ilalang, yang bisa menghentikan pendarahan, dapat juga dimanfaatkan untuk mengatasi mimisan dan pendarahan di dalam. Ekstrak herba alang-alang 250 g dapat mengobati epistaksis (mimisan), hemoptisis (batuk darah), hematuri (kencing darah), menorrhagia (perdarahan yang berlebihan saat menstruasi), dan pendarahan gastrointestinal/sistem pencernaa bagian atas. Di samping itu dilaporkan juga bahwa ekstrak akar alang-alang dapat efektif untuk pengobatan hepatitis viral akut pada 28 kasus.
Berikut ini ialah contoh pemanfaatan akar ilalang di masyarakat secara tradisional:
1. Sebagai peluruh air seni:
49 buah rimpang kering, dipotong-potong kemudian ditambah dengan 2 gelas air dan dididihkan hingga volume air tinggal 1 gelas, disaring, kemudian diminum 2 kali sehari.
2. Demam karena buang air kecil berdarah:
1 sendok penuh rimpang alang-alang, rebus dengan beberapa potong tang kwe (daging buah beligu setengah matang yang dibuat manisan kering) dalam dua gelas sampai airnya tinggal separuh. Air ini diminum 2 gelas 1 hari. Air kencing akan normal dan suhu badan turun.
Produk herbal HPA yang menggunakan rimpang Imperata cylindrica dan mengandung khasiat akar ilalang ialah Herba Malac.  Produk ini sangat baik untuk memecahkan batu ginjal, batu empedu, mengobati bengkak karena peradangan ginjal, infeksi saluran kencing, kencing nanah, kencing darah, demam, batuk, tekanan darah tinggi, dan sakit kuning/hepatitis.

Friday, 29 April 2011

Kangkung

Kangkung tak hanya lezat ditumis. Daun dan akar tanaman yang biasa ditemukan di rawa-rawa ini memiliki khasiat ampuh. Ia mampu mengurangi menstruasi, sakit bisul dan wasir. Bahkan bisa juga untuk keramas.

Kangkung termasuk jenis sayur yang sangat populer. Rasanya yang renyah membuat penikmat sayur ini sangat banyak. Dari restoran China, restoran sari laut, hingga warung-warung masakan rumahan sering kali tak pernah absen menyajikan tumis kangkung.

Kangkung (Ipomoea reptans) ini memiliki segudang manfaat. Tak hanya enak dijadikan lauk, kandungan mineral, dan gizinya cukup tinggi. Kangkung juga kaya serat, sehingga baik untuk mengatasi sembelit. Sayuran memiliki manfaat yang efektif pada tubuh apabila teknik pengolahannya tepat. Untuk kangkung, perlakuannya khusus sebab ia mudah berubah warna dan vitaminnya mudah rusak ketika berada terlalu lama di dalam air. Kangkung yang juga dikenal water convovulus atau water spinach atau swamp-cabbage, punya khasiat sebagai obat penenang, pendarahan, dan insomnia.

Ada dua varietas kangkung, yakni kangkung darat (Ipomea reptans) yang sering disebut kangkung cina, dan kangkung air (Ipomea aquatica) yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Yang lazim diolah dalam masakan umumnya kangkung darat karena citarasanya lebih nikmat dan daunnya lebih lembut. Kangkung darat berbunga putih bersih dengan batang putih kehijauan, sementara daun dan batangnya lebih kecil dibandingkan kangkung air. Kangkung air berbunga putih kemerahan dengan batang berwarna hijau.

Seorang pakar kesehatan dari Filipina, Herminia de Guzman Ladion, memasukkan kangkung dalam kelompok 'Tanaman Penyembuh Ajaib'. Selain menyembuhkan penyakit seperti sembelit karena kandungan seratnya yang tinggi terutama pada bagian batang, kangkung juga bermanfaat mengatasi masalah seperti sulit tidur, mimisan, dan keracunan makanan.

Pada prinsipnya setiap orang boleh mengonsumsi kangkung namun dalam porsi yang wajar. Untuk setiap kali makan sekitar 100 gram. Nilai nutrisi setiap 100 gram kangkung yang direbus tanpa garam mengandung air 91,2 gr, energi 28 kkal, protein 1,9 gr, lemak 0,4 gr, karbohidrat 5,63 gr, serat 2 gr, dan ampas 0,87 gr. Kangkung juga kaya vitamin A, B, C, mineral, asam amino, kalsium, fosfor, karoten, dan zat besi. Karena berbagai kandungan itu kangkung memiliki sifat antiracun, peluruh, perdarahan, diuretik (pelancar kencing), antiradang, dan sedatif (penenang/obat tidur). Sebab itu, tidak heran bila kita mudah mengantuk setelah makan banyak dengan menu kangkung. Sifat-sifatnya inilah yang membuat kangkung memiliki khasiat antara lain mengurangi haid yang terlalu banyak, mengatasi keracunan makanan, kencing darah, anyang-anyangan (kencing sedikit-sedikit dan rasanya nyeri), menghilangkan ketombe, dan wasir berdarah. Sebagai obat luar, kangkung bisa digunakan untuk mengobati bisul, kapalan, dan radang kulit bernanah.

Kandungan kangkung yang bermanfaat membuat tanaman ini berfungsi sebagai obat tradisional. Berikut cara memudah memanfaatkan khasiat kangkung.

1. Ketombe.
Ambil daun kangkung secukupnya, rendam dalam air semalaman hingga airnya tampak kebiruan. Air inilah yang digunakan untuk keramas.

2. Mimisan.
Ambil seikat kecil daun kangkung segar, cuci bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit gula, lalu seduh dengan air panas. Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari.

3. Sakit gigi.
Ambil segenggam akar kangkung, lalu tambahkan setengah sendok teh cuka dan rebus dengan segelas air. Setelah dingin, saring dan gunakan airnya untuk berkumur.

4. Sariawan.
Cuci daun kangkung secukupnya, lumatkan, dan tambahkan segelas air plus sedikit garam. Peras dan saring, lalu pakailah air perasan untuk berkumur.

5. Pusing-pusing sebelah.
Tumbuk segenggam daun kangkung hingga halus. Tambahkan air secukupnya ditambah sedikit garam, lalu disaring. Tambahkan madu. Minum satu kali sehari sekaligus.

6. Ambeien.
Ambil 3 genggam akar kangkung, cuci, lalu rebus dengan tiga gelas air hingga tinggal separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari sebanyak tiga perempat gelas.

Atau untuk herba yang praktis dan siap minum, Herba Ficus yang salah satu komposisinya mengandung kangkung darat dapat menjadi alternatif terbaik untuk menyembuhkan wasir atau ambeien.

7. Cacar air.
Cuci bersih setengah genggam akar kangkung, rebus dengan dua gelas air hingga menjadi tiga perempat. Setelah dingin, saring lalu minum dua kali sehari sebanyak tiga perempat gelas.

8. Frambusia (patek).
Cuci bersih tiga perempat genggam akar kangung, lalu rebus dengan tiga gelas air, biarkan mendidih hingga tinggal tiga perempat bagian. Setelah dingin, saring dan minum 3 kali sehari sebanyak tiga perempat gelas.

9. Bisul.
Cuci 20 lembar daun kangkung, lalu giling halus. Beri air garam secukupnya, kompreskan pada bisul, lalu balut. Lakukan dua kali sehari.

10. Sembelit.
Cuci bersih setengah genggam daun kangkung segar, lalu kukus. Bisa juga langsung dimakan sebagai lalapan. Lakukan dua kali sehari.

Atau konsumsi secara teratur herba Pelawas untuk mencegah dan mengobati sembelit. Herba Pelawas memang menggunakan Ipomea reptans atau kangkung darat yang sangat tinggi serat sebagai penyusun utamanya.

11. Susah tidur.
Sediakan satu genggam batang dan daun kangkung, lalu tumis. Makan tumis bersama-sama nasi. Lakukan dua hari sekali.

12. Melancarkan air seni.
Siapkan segenggam akar kangkung, cuci bersih, dan rebus dalam dua gelas air hingga tinggal separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum sekali dalam sehari.

13. Uraf saraf lemah (neurasthenia).
Siapkan sepertiga genggam daun kangkung, seperempat genggam batang kangkung, dan seperempat akar kangkung. Setelah dicuci, tumbuk hingga halus. Tambahkan setengah cangkir air matang dan satu sendok makan madu. Kemudian peras dan saring. Minum tiga kali sehari.

14. Mengurangi haid.
Ambil sekira 50 gram daun kangkung segar, beri sedikit air. Lalu, tumbuk dan saring. Tambahkan satu sendok makan madu. Minum sehari sekali dan ulangi selama enam hari berturut-turut sampai sembuh.

Halia

Nama Lain: Ginger (Inggris), Halia (Indonesia), Jae (Jawa), Jahe(Sunda); Jae, Jahya (Bali), Sipodeh (Minang), Melito (Gorontalo); Jhai (Madura), Lia (Flores), Goraka (Ternate), Late (Timor)

Halia (Zingeber officinale) adalah tumbuhan liar di ladang-ladang yang mempunyai kadar tanah agak basah (lembap) dan banyak memperoleh sinar matahari. Halia termasuk jenis tumbuhan herba menahun.

Ciri-ciri tumbuhan ini antara lain mempunyai batang tegak, bearakar serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Sedang besar kecilnya rimpang tumbuhan halia sangat ditentukan oleh varietasnya. Rimpang halia berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan mempunyai warna coklat dengan aroma khas.

Halia dapat dimanfaatkan secara tradisional untuk menyembuhkan penyakit-penyakit sbb:
Reumatik/Encok, Impoten, Keracunan udang, Pegal, Batuk; Sakit pinggang, Sakit Kepala, Mencret dan muntah-muntah;

Berikut ini ialah contoh pemanfaatannya untuk mengobati penyakit-penyakit di atas:
1. Reumatik dan Encok
    a. Bahan: rimpang umbi halia secukupnya
       Cara membuat: dibakar, kemudian dicuci bersih dan diparut
       Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit dan
       dilakukan secara teratur sampai sembuh.

    b. Bahan: 4 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 2 rimpang umbi
       lengkuas sebesar ibu jari dan 2 sendok makan buah cengkeh
       kering.
       Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus dan
       ditambah dengan 2-3 sendok makan air tajin.
       Cara menggunakan: dioleskan sebagai obat gosok pada bagian
       yang sakit dan dilakukan 3-5 hari secara berturut-turut.

2.  Mencegah Impoten
     Bahan: 2 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 1 butir jeruk nipis, 1
     butir telur ayam kampung, 1 sendok teh bubuk kopi, 1 sendok
     makan kecap, 1 sendok makan madu, dan seujung sendok teh
     bubuk merica.
     Cara membuat: umbi halia diparut dan diperas dengan 1 gelas air
     masak, kemudian disaring; jeruk nipis dibelah dan diperas untuk
     diambil airnya; telur ayam mentah dipecah dan diambil kuningnya;
     kemudian dioplos dengan semua bahan lainnya dan diaduk sampai
     merata.
     Cara menggunakan: diminum 1 kali seminggu dilakukan secara
     teratur

3. Keracunan Udang
    Bahan: 3-7 rimpang halia sebesar ibu jari dan minyak tanah.
    Cara membuat: umbi halia diparut dan ditambah minyak tanah
    secukupnya.
    Cara menggunakan: dioleskan pada bagian badan yang terasa gatal.

4. Sakit Pinggang dan keseleo
    Bahan: 4-8 rimpang umbi halia sebesar ibu jari dan buah asam jawa
    yang sudah masak secukupnya.
    Cara membuat: umbi halia diparut dan campur dengan buah asam
    jawa sampai merata.
    Cara menggunakan: dioleskan (bobok) pada bagian badan yang
    terasa sakit.

5. Capek dan Pegal-pegal
    a. Bahan:  2 rimpang umbi halia sebesar ibu jari dan susu perah
       secukupnya.
       Cara membuat:  umbi halia dibakar dan dibersihkan,  kemudian
       direbus bersama dengan susu perah.
       Cara menggunakan:  diminum biasa.

    b. Bahan: 2 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 1 rimpang kencur
       sebesar ibu jari, 1 ikat daun kemangi, 1 genggam beras yang
       sudah direndam air dan sedikit garam dapur.
       Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus (dipipis)
       bersama-sama.
       Cara menggunakan: dioleskan sebagai param.

    c. Bahan: 3 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, tepung terigu
       secukupnya, dan 1 potong asam jawa yang sudah masak.
       Cara membuat: umbi halia diparut, kemudian ditambah tepung
       terigu dan asam jawa untuk dibuat adonan dengan ditambah air
       hangat secukupnya.
       Cara menggunakan: dioleskaskan sebagai param.

6. Sakit Kepala
    Bahan: 2-3 lbar daun halia;
    Cara membuat: ditumbuk halus dan ditambah sedikit air.
    Cara menggunakan: digunakan sebagai kompres dahi. Sakit
    Pinggang dan keseleo.

7. Batuk
    a. Bahan: 2-3 rimpang umbi halia sebesar ibu jari.
       Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai  mendidih
       hingga tinggal 1 gelas.
       Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.

    b. Bahan: 3-4 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 1 butir jeruk nipis,
       1 sendok teh kayu putih.
       Cara membuat: umbi halia diparut, jeruk nipis dibakar dan diperas
       untuk diambil airnya, kemudian semua bahan tersebut dicampur
       dan diremas-remas.
       Cara menggunakan: dioleskan pada bagian dada anak balita yang
       sakit pada pagi dan sore hari setelah mandi atau menjelang tidur.

Adapun minuman sehat herba yang mengandung khasiat dari halia ialah Cereal Halia dari HPA.

Bawang Putih

Nama lain:
Garlic (Inggris), Bawang Putih (Indonesia), Bawang (Jawa); Bawang Bodas (Sunda), Bawang handak (Lampung); Kasuna (Bali), Lasuna pute (Bugis), Bhabang pote (Madura); Bawa bodudo (Ternate), Kalfeo foleu (Timor);
Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Setiap umbi bawang putih terdiri atas sejumlah anak bawang (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih. Bawang putih yang semula merupakan tumbuhan daerah dataran tinggi, sekarang di Indonesia, jenis tertentu dibudidayakan di dataran rendah.
Khasiat dan manfaat dari Bawang Putih:
  • Menghambat kemerosotan otak dan sistem kekebalan
  • Membantu menghambat proses penuaan.
  • Menghambat pertumbuhan sel kanker.
  • Mengurangi resiko terkena kanker.
  • Bila dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
  • Zat anti-thrombotic dalam bawang putih yang bernama ajoene menolong mencegah penggumpalan darah.  Berpotensi mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke.
  • Bawang putih dapat membantu meredakan stress, kecemasan, dan depresi.
  • Bawang putih mengandung antioksidan yang berguna untuk melumpuhkan radikal bebas yang mengganggu system kekebalan tubuh
  • Menyembuhkan tekanan darah tinggi
  • Meringankan tukak lambung
  • Meningkatkan insulin darah bagi penderita diabetes.
  • Bermanfaat sebagai penawar racun (detoxifier) yang melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit.
  • Membantu meningkatkan nafsu makan
  • Menjaga stamina tubuh
  • Mengandung khasiat antimikroba, hipolipidemik, antiarthritis, hipoglikemik, dan juga sebagai antitumor.

Kandungan :
Dari umbi bawang putih per 100 gram mengandung air (~71%), protein (~4,5%), lemak (~0,2%), dan sisanya adalah hidrat arang, vitamin B, vitamin C, fosfor, kalsium, dan zat besi.
Di samping itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat aktif allicin, aliin, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid. Kandungan utamanya adalah allicin sejenis senyawa sulfur yang dihasilkan dari asam amino. Allicin mengandung antibiotik yang lebih baik dari penisilin dan tetrasilin.

Pemanfaatan:
1. Hipertensi
    a. Bahan: 3 siung bawang putih,
       Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus dan diperas dengan
       air secukupnya, Ialu disaring;
       Cara menggunakan: diminum secara teratur setiap hari.

    b. Bahan : 2 siung bawang putih;
       Cara membuat: bawang putih dipanggang dengan api;             
       Cara menggunakan: dimakan setiap pagi selama 7 hari.

2. Asma, batuk dan masuk angin
    Baban: 3 siung bawang putih, 1 sendok makan madu dan gula batu
    secukupnya;
    Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian dioplos
    bersama bahan lainnya sampai merata dan diperas/disaring;
    Cara menggunakan: diminum setiap pagi sampai sembuh.

3. Sakit kepala
    Bahan: umbi bawang putih;
    Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus;
    Cara menggunakan: untuk kompres pada dahi.

4. Sakit kuning, sesak nafas dan busung air
    Bahan: 1 umbi bawang putih, 1 potong gula batu sebesar telur ayam
    Cara membuat : umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian kedua
    bahan tersebut direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih
    dan diaduk sampai merata, dan disaring;
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 2 sendok makan, pagi dan
    sore.

5. Ambeien
    Bahan : umbi bawang putih;
    Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian diperas
    untuk diambil airnya;
    Cara menggunakan: dioleskan di sekitar dubur setiap hari.

6. Sembelit
    Bahan: yoghurt bawang putih dan bawang merah secukupnya;
    Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus, diperas untuk
    diambil airnya, kemudian dicampur sampai merata dan disaring;
    Cara menggunakan: diminuni biasa.

7. Luka memar karena tikaman atau pukulan
    Bahan: bawang putih dan 1 sendok madu;
    Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian diberi 1
    sendok madu dan dicampur sampai merata;
    Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.

8. Luka kena benda tajam berkarat
    Bahan: umbi bawang putih dan minyak kelapa secukupnya;
    Cara membuat: umbi bawang putih dibakar, kemudian dicelupkan ke
    dalam minyak kelapa dan ditumbuk halus;
    Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.

9. Mempercepat matangnya bengkak abses
    Bahan : umbi bawang putih;
    Cara membuat: umbi bawang putih dipanasi dengan minyak cat,
    kemudian ditumbuk halus;
    Cara menggunakan : ditempelkan pada bagian yang bengkak.

10. Untuk mengeluarkan serpihan kaca, kayu atau duri
     Bahan: umbi bawang putih;
     Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus;
     Cara menggunakan: ditempelkan pada baglan yang kemasukan
     serpihan kaca, kayu atau duri.

11. Sengatan serangga
     Bahan: umbi bawang putih, sendowo dan garam secukupnya;
     Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian
     dicampur dengan bahan lainnya sampai merata;
     Cara menggunakan: dioleskan ada bagian tubuh yang disengat
     serangga.

12. Mengusir cacing kremi dan cacing perut
     Baban: beberapa siung bawang push;
     Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
     Cara menggunakan: dimakan langsung.

13. Sulit tidur (insomnia)
     Bahan: beberapa siung bawang putih;
     Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
     Cara menggunakan: dimakan langsung sebelum tidur.

Kebaikan dan manfaat bawang putih terangkum dengan baik di dalam produk Garlic Oil Softgel.

Bayam Duri

Nama lain :
Bayem eri, bayem raja, bayem roda, bayem cikron (Jawa); Senggang cucuk (Sunda), Bayam keruai (Lampung); Ternyak duri, ternyak lakek (Madura), Podo maduri (Bugis); Thorny amaranthus (Inggris), Bayam Duri (Indonesia);
Bayam duri (amaranthus spinousus) termasuk jenis tanaman amaranth. Tanaman ini banyak tumbuh secara liar di pekarangan rumah, ladang atau di pinggiran jalan di kampung. Bayam duri dapat tumbuh dengan baik di tempat-tempat yang cukup sinar matahari dengan suhu udara antara 25 – 35 derajat Celcius. Sesuai dengan namanya, bayam duri memiliki tanda khas pada batang pohonnya berupa duri. Tepatnya, di pangkal tangkai daun tanaman ini terdapat duri.
Secara komosisi kimiawi, bayam duri mengandung amarantin, rutin, spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium nitrat, garam fosfat, zat besi, serta Vitamin (A, C, K, dan piridoksin/B6).
Khasiat dari bayam duri terutama ialah untuk mengobati kencing nanah/saluran kencing tidak lancar, bronkhitis, meningkatkan produksi ASI, menambah darah (bagi penderita anemia dan tekanan darah rendah), untuk kompres demam, dan beberapa penyakit kulit seperti eksim dan bisul.
Cara penggunaan:
1. Kencing Nanah
   Bahan: 1 potong akar (dengan bonggolnya) bayam duri, adas pulawaras secukupnya.
   Cara membuat: direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.
   Cara menggunakan: diminum pagi dan sore

2. Kencing tidak lancar
   Bahan: 1 potong akar (dengan bonggolnya) bayam duri.
   Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
   Cara menggunakan: diminum sekaligus.

3. Gangguan pernapasan dan bronkhitis
   Bahan: batang bayam duri lengkap dengan daun, bunga dan akarnya.
   Cara membuat: ditumbuk halus, kemudian direbus dengan 1 liter air dan disaring.
   Cara menggunakan: diminum pagi dan sore

4. Memproduksi ASI
   Bahan: batang bayam duri lengkap dengan daun, bunga dan akarnya.
   Cara membuat: ditumbuk halus.
   Cara menggunakan: dioleskan/dibobolkan seputar payudara

5. Tambah Darah
    a. Bahan: 2 genggam daun batang bayam duri dan 1 butir telur ayam
       kampung.
Cara membuat: daun bayam ditumbuk halus, kemudian ditambah 1 gelas air dan diperas/disaring, telur ayam kampung dimasukan dan diaduk sampai merata.
       Cara menggunakan: diminum (untuk orang dewasa 1 minggu sekali)

    b. Bahan: 1 genggam daun batang bayam duri dan 1 sendok makan madu.
       Cara membuat: daun bayam ditumbuk halus dan diambil airnya, kemudian ditambah
 madu.
       Cara menggunakan: diminum biasa (untuk bayi)

6. Eksim dan bisul
   Bahan: 1 potong bayam duri.
   Cara membuat: ditumbuk halus.
   Cara menggunakan: dioleskan / dibobokan pada bagian yang sakit.

7. Demam
   Bahan: 2 genggam daun batang bayam duri dan 1 butir telur ayam kampung.
   Cara membuat: ditumbuk halus, kemudian ditambah 1 gelas air secukupnya.
   Cara menggunakan: tempelkan di dahi sebagai kompres.

Produk herbal HPA yang menggunakan bayam duri dan mengandung khasiat yang serupa ialah Health-B atau HB.  Produk ini sangat baik untuk penderita anemia, tekanan darah rendah, untuk mengobati bronkhitis, dan saluran kencing.

Teh (Camellia sinensis)

Nama Lain :
Nteh (Sunda); Pu erh cha (China); theler (Perancis); teestrauch (Jerman); Te (Itali); cha da India (Portugis); tea (Inggris).

Tanaman teh umumnya ditanam di perkebunan, dipanen secara manual, dan dapat tumbuh pada ketinggian 200 - 2.300 m di atas permukaan laut. Teh berasal dari kawasan India bagian Utara dan Cina Selatan. Ada dua kelompok varietas teh yang terkenal, yaitu assamica yang berasal dari Assam dan sinensis yang berasal dari Cina. Varietas assamica daunnya agak besar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul. 

Daun teh berbau aromatik dan sedikit pahit. Daun teh mengandung kafein (2 - 3%), theobromin, theofilin, tanin, xan-thine, adenine minyak asiri, kuersetin, naringenin, dan natural fluoride. Tanin mengandung zat epigallocatechin galat, yang mampu mencegah kanker lambung dan kerongkongan. Setiap 100 g daun teh mempunyai kalori 17 kJ dan mengandung 75 - 80% air, polifenol 25%, protein 20%, karbohidrat 4%, kafein 2,5 - 4,5%, serat 27%, dan pektin 6%. Kafein mempercepat pernapasan, perangsang kuat pada susunan saraf pusat dan aktivitas jantung. Theofilin efek diuretik kuat, menstimulasi kerja jantung dan melebarkan pembuluh darah koroner. Theobromin terutama mempengaruhi otot. 

Dari hasil penelitian, flavonoid yang merupakan antloksidan polifenol pada teh mampu mernperkuat dinding sel darah merah dan mengatur permeabilitasnya, mengurangi kecenderungan trombosis, dan menghambat oksidasi LDL sehingga mengurangi terjadinya proses atherosklerosis di pembuluh darah yang selanjutnya akan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung koroner. Namun, berbeda dengan daun teh, biji teh mengandung saponin yang beracun dan mengandung minyak.

Khasiat
Daun teh berguna untuk mengatasi:
- sakit kepala,
- diare,
- penyubur dan menghitamkan rambut,
- kolesterol dan trigliserida darah tinggi,
- kencing manis (diabetes mellitus),
- mengurangi terbentuknya plak atau karang gigi (dental plaque),
- infeksi saluran pencernaan.

Pemanfaatan :
1. Diare
    Daun teh yang masih muda dan segar sebanyak 20 g dicuci  bersih
    lalu direbus dengan 3 gelas air bersih selama 15 menit. Setelah
    dingin disaring dan minum sekaligus.

2. Penyubur dan menghitamkan rambut
    Air teh kental sebanyak 1 cangkir diembunkan semalaman.
    Keesokan paginya air teh ini siap dipakai untuk membasahi kulit
    kepala dan rambut sambil dipijat-pijat. Lakukan 1 kali setiap hari,
    sampai kelihatan hasilnya.

3. Sakit kepala
    Air teh kental 3/4 cangkir, diberi air jeruk nipis sebanyak 1 sendok
    teh dan madu 1 sendok makan. Aduk sampai merata, lalu dinminum
    sekaligus. Lakukan 2 - 3 kali sehari.

4. Mengurangi pembentukan karang gigi 
    Berkumur dengan air teh setelah makan.

5. Infeksi saluran pencernaan, kolesterol darah tinggi
    Daun teh kering (teh hijau) sebanyak 7 g diseduh dengan air panas.
    Biarkan selama 10 menit. Minum selagi hangat.

Efek kurang baik dari teh:
Jika dikonsumsi berlebihan, daun teh juga bisa berakibat kurang baik, yaitu keracunan kafeina kronis. Bila setiap harinya minum 5 cangkir teh yang setara dengan 600 mg kafeina, lama kelamaan akan memperlihatkan tanda dan gejala keracunan kafeina kronis. Gejala-gejala tersebut antara lain gangguan pencernaan makanan (dispepsia), lemah, gelisah, tremor, sukar tidur, tidak nafsu makan, sakit kepala, pusing (vertigo), bingung, berdebar, sesak napas, dan kadang sukar buang air besar.
Produk HPA yang memanfaatkan kebaikan teh ialah GuazSlim sebagai pelangsing tubuh dan menurunkan kelebihan berat badan.