Jati Belanda (Guazumae ulmifolia) merupakan jenis tanaman pohon dengan tinggi +/- 10 meter. Batangnya keras, bulat, dengan permukaan yang kasar, beralur, berkayu, dan bercabang. Daunnya tunggal, bulat telur, dengan permukaan kasar, tepinya bergerigi, berujung runcing, pangkalnya berlekuk, pertulangan menyirip, panjang 10-16 cm, lebar 3-6 cm, warna hijau. Bunga tunggal, bulat di ketiak daun, warna hijau muda. Buah kotak, bulat, keras, permukaan berduri, warna hitam.
Beberapa penelitian telah dilakukan terhadap daun Jati Belanda (Guazumae follium). Pada tahun 1987, Lies Andarini (Biologi UNAIR) mengungkapkan khasiat daun Jati Belanda yang dapat dapat menurunkan berat badan dan menurunkan selera makan yang berpengaruh pada jumlah asupan makanan yang dimakan. Penelitian lain dilakukan untuk melihat efek samping atau pengaruh penggunaan daun Jati Belanda dilakukan oleh Yusuf Husni (Farmasi UNAIR) pada tahun 1986; dan Subandrio Joko Semedi (Farmasi UNAIR) pada tahun 1987. Penelitian Yusuf Husni melihat pengaruh pemberian daun Jati belanda terhadap kadar kreatin dan urea. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata pemberian daun Jati belanda selama 2 bulan tidak menaikkan kadar kreatin dan urea. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui ada tidaknya kelainan fungsi ginjal setelah pemberian Jati belanda. Sedangkan, penelitian Subandrio ditujukan untuk melihat pengaruh pemberian seduhan daun Jati belanda terhadap aktivitas enzim SGOT, SGPT, dan SGGT. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata pemberian seduhan daun Jati belanda selama 1 bulan tidak berpengaruh terhadap aktivitas enzim SGOT, SGPT, dan SGGT. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui ada tidaknya kelainan fungsi hati setelah pemberian Jati belanda. Sebagai kesimpulan, daun Jati Belanda berkhasiat sebagai pelangsing tubuh / menurunkan berat badan / mengurangi kegemukan, tanpa berpengaruh terhadap fungsi ginjal dan hati.
Berikut ialah kandungan Guazamae follium atau daun Jati Belanda:
- Mengandung zat lendir yang merupakan serat (fiber) bersifat lubricating atau melicinkan sehingga dapat menghambat penyerapan lemak, glucose, kolesterol yang terdapat dalam makanan dan memperlancar buang air besar.
- Kandungan tanin bekerja sebagai adstringent, zat yang akan mengendapkan protein yang terdapat pada mukus yang melapisi bagian dalam usus sehingga lapisan ini sukar ditembus dan akan mengurangi penyerapan lemak.
Pemanfaatan Jati Belanda:
1. Daun : untuk melangsingkan tubuh / menurunkan berat badan / mengurangi kegemukan,
- Ramuan:
- Daun Jati belanda 7 helai
- Daun Tempuyung 7 helai
- Serbuk Majakan sedikit
- Air 115 ml
- Cara pembuatan: Diseduh.
- Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml.
- Lama pengobatan: Diulang selama 30 hari secara konsisten.
2. Buah dan biji : untuk sakit perut, perut kembung, pelangsing, untuk bronchitis.
- Ramuan untuk mengatasi sakit perut / kembung:
- Buah Jati belanda (serbuk) 2 sendok teh
- Air mendidih 100 ml
- Minyak Adas (bila perlu) 1 tetes
- Cara pembuatan: Diseduh
- Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
- Lama pengobatan: Diulang selama 7 hari secara konsisten.
Bila dilihat dari artikel di atas, ramuan herbal akan berkhasiat lebih ketika kita mengkonsumsinya secara rutin / konsisten / berulang selama periode tertentu. Di sini diajarkan nilai kesabaran dalam menghadapi penyakit atau cobaan apapun itu. Sabar dan istiqomah menjadi kunci khasiat herbal.
Untuk khasiat Guazamae follium atau daun Jati Belanda, HPA telah mempermudah racikan dan ramuannya bersama daun teh (Camellia sinensis follium), daun kemuning (Murrayae follium), rimpang bangle (Zingiberis purpurei rhizoma), dan delima (Granati cortex) dalam kapsul GuazSlim.
- dari berbagai sumber -
No comments:
Post a Comment